Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
Brown Bow Tie
RSS

Kenapa Rasanya Berbeda???

YAA MUQALLIBAL QULUUB, TSABBIT QALBII 'ALAA DIINIKA WA ‘ALAA THOO'ATHIK.
Artinya : Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu dan di atas ketaatan kepada-Mu.

Masih kuingat jelas potongan dari doa yang sering dibacakan Rasulullah SAW tersebut. Selalu kuingat, bahkan saat ini, hari ini semakin jelas terlintas dalam ingatanku. Hari ini hari Sabtu, weekend di tengah pekan UTS yang cukup menguras tenaga dan pikiran. Pekan UTS yang cukup membuatku sadar bahwa 3 bulan awal semester keduaku di FEB UGM ini belum membuatku benar - benar menemukan konsep yang paling cocok denganku untuk mempelajari semua bahan kuliah di fakultas ini. UTS juga menyadarkanku bahwa aku manusia biasa, aku mungkin boleh manggantungkan impianku setinggi mungkin, mencapai apa yang ingin aku capai, tapi setiap impian itu harus berbanding lurus dengan usaha untuk meraihnya, jika tidak impian hanyalah angan - angan dan berangan - angan tanpa mampu membuatnya menjadi kenyataan itu menyakitkan. Sungguh.

Selepas UTS Ekonomika Mikro 1 kemarin, lewat perkataan seorang teman yang baik namun sudah lama sekali aku tak berbicara dengannya, aku mengerti bahwa aku harus kembali memperbaiki impianku di fakultas ini, mulai dari niatnya, tujuannya, targetnya, bahkan usahanya. Saat sebelumnya, aku merasa benar - benar "jatuh" dan bingung apa yang salah dari semua ini, Allah memberiku petunjuk lewat perkataannya, bahwa tidak ada yang salah kecuali diriku sendiri. Ambisiku yang salah, caraku meraihnya pun perlu diperbaiki. Alhamdulillah, setelahnya aku sedikit merasa membaik dan tenang. Aku sedikit menemukan alasan dan semangat tentang apa yang harus kulakukan setelah ini. Aku tahu, tidak ada kata terlambat untuk mengejar apa yang kita inginkan. Allah pasti tahu usaha kita dan Dia akan memberikan hasil yang terbaik sebagai buah dari usaha kita. Terbaik, apapun itu.

Apapun yang terjadi kemarin, aku anggap semuanya sebagai pelajaran berharga. Hari ini, aku ingin kembali menjadi diriku yang nampaknya telah lama aku tinggalkan. Diriku yang selalu berusaha jujur dengan apa yang aku rasakan, apapun itu, bahkan untuk perasaan yang kuanggap "memalukan" untuk diakui. Aku yang masih bisa tersenyum dan menemukan semangat bahkan saat aku sampai di titik yang menurutku telah menjadi titik terbawahku. Aku yang memang ingin mempersembahkan yang terbaik tanpa mencoba menafikkan realita tentang apa yang mampu dan apa yang tidak atau belum mampu aku lakukan. Aku yang inshaaAllah ingin berusaha selalu bersyukur, apapun yang aku alami dalam hidupku.

Akan tetapi, aku tetaplah manusia yang kodratnya tidak pernah tahu apa yang terjadi di masa depan. Saat aku berusaha ingin kembali menjadi diriku yang dulu yang kurasa telah lama hilang, saat semangat dan keinginan itu tumbuh dan semakin menguat, saat aku mulai dapat kembali jujur dengan apa yang aku rasakan dan berusaha aku hindari, mengapa semuanya menjadi lumer, runtuh, dan menghilang saat aku melihatmu hari ini. Bahkan saat kenyataan dapat dengan pasti menunjukkan bahwa tidak ada interaksi berarti antara kita hari ini, aku tetap merasakan perubahan dalam diriku. Ada yang berbeda. Pikiran, perasaan, tingkah lakuku menjadi seketika tidak fokus. Meski, aku dapat dengan cepat menguasainya kembali, namun aku selalu tidak menyukai perubahan tiba - tiba dalam diriku. Aku selalu penasaran dengan alasannya, namun untuk kasusmu, aku tak pernah berhasil menemukan alasannya atau....aku yang terlalu gengsi untuk mengakui alasannya? Entahlah. Apapun itu, perubahan itu membuatku harus memaksa diriku lebih keras agar jujur dengan apa yang terjadi dalam diriku saat ini, termasuk apa yang aku rasakan. Sulit memang jika aku memikirkannya, namun aku tetap harus menemukan jawabannya, setidaknya aku ingin berusaha menemukan jawabannya.

Aku selalu bertanya, kenapa harus kamu? Aku mengerti bahwa kehendak Allah adalah yang terbaik untukku, tetapi sampai sekarang aku yang belum bisa menemukan alasannya, kenapa harus kamu yang dipilih Allah untuk mebuatku harus "belajar" mengendalikan perasaan yang dikaruniai-Nya. Ada banyak orang di sekitarku yang menurut logikaku seharusnya lebih mampu membuatku "jatuh" namun tetap kamu yang berhasil membuatku hampir "jatuh" (atau sudah jatuh, entahlah).

Sedari dulu aku orang yang selalu ingin jujur terhadap apa yang aku rasakan terlebih jika perasaan itu berhubungan dengan orang lain. Aku selalu sulit untuk menahan untuk tidak mengatakan apa yang aku rasakan, namun kenapa ini rasanya berbeda? Ada dorongan yang sama besar dalam diriku untuk berterus terang sekaligus diam terhadapmu. Ada sesuatu yang membuatku optimis sekaligus ragu tentang apa yang sebenarnya aku rasakan. Ada perasaan yang membuatku bahagia sekaligus takut saat aku merasakannya dan mengetahui bahwa perasaan itu ada karena kamu. Semuanya menjadi kabur dan semakin mengaburkan keyakinanku. Sampai sejak tadi kau menjadi imam Shalat Asharku, aku hanya mampu diam dan menahan segala hal yang aku rasakan. Aku berusaha tidak mencari tahu alasan atau apa pun yang membuatku merasakan perasaan itu, bahkan jika bisa, aku ingin menafikkan dan melupakan apa yang aku rasakan, sayangnya setelah berkali - kali kucoba, hal tersebut tak pernah berhasil. Sampai saat aku mendengarkanmu mengucapkan Assalamu'alaikum dalam rakaat terakhir Shalat Ashar tadi, aku masih berusaha bertahan untuk diam dan memohon agar Allah dapat memberikan jalan yang terbaik untuk mengatasi apa yang aku rasakan ini. Aku tidak mau merusak segala hal yang mungkin dalam beberapa waktu ke depan masih harus kita kerjakan bersama, hanya karena perasaan yang aku sendiri ragu untuk mengakuinya. Aku juga tak ingin menyakiti hatiku sendiri setiap aku mengetahui kenyataan bahwa kau masih dan terus akan mengharapkan dia yang ada dalam masa lalumu. Aku tidak ingin jalanku untuk berusaha menjadi hamba Allah yang sebenar-benarnya terganggu dengan perasaanku ini.

Oleh karenanya, di akhir tulisanku, aku hanya ingin berdoa, semoga kita, aku dan kamu diberikan jalan yang terbaik sesuai dengan petunjuk dalam agama-Nya. Aamiin.  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Being S.E.Fers : Divisi Acara Muktamar :)


Pukul 19:46:28 (masih) di kamar kosku tercinta 

Assalamualaikum

Wah, kelihatannya hari ini emang bener2 Hanif Edisi Blogging deh :P wkwk. Yaa kaliii....aku nulis 2 artikel panjang dalam sehari :D Yahh, meskipun temanya sama, tapi mungkin hari ini aku lagi kangen sama anak SEF kali ya, makanya itu mulu yang dibahas :P wkwk. Tapi, buat artikelku yang ini, aku ngga bakal bahas PES 2 kok, ya karena memang aku belum ikut PES 2 LOL wkwkwk :D Untuk tulisanku yang ini, aku pengen bahas event terbesar SEF yang baru2 ini dilaksanain tuh :) Coba tebak apa???

Jeng jengg....MUKTAMAR SEF XIV 

Oke sebelum bahas Muktamar XIV, kita jargon duluu yooo.....
SsEFolution....Today is Revolutionnnnn.....

Sipokee (y) udah ya jargonnya, biar ngga kelamaan aku langsung mulai cerita aja...Cekidoottt....

Hal pertama yang paling penting yang ingin kuungkapkan adalah tulisan ini aku buat sebagai apresiasi pribadiku terhadap Divisi Acara Muktamar SEF XIV yang dengan segenap jiwa dan raga telah bekerja keras untuk mempersiapkan hingga melaksanakan acara Muktamar SEF XIV ini :) Tulisan ini memang pure berisi opiniku, tetapi aku menulis ini sebagai ucapan terima kasih untuk kalian yang telah memberi kesempatan kepadaku untuk bersama-sama ikut andil dalam menyukseskan Muktamar SEF XIV lewat Divisi Acara :) Terimakasih untuk segala pelajaran berharga, pengalaman dan waktu yang kita habiskan bersama selama mempersiapkan Muktamar SEF XIV yang Alhamdulillah telah berjalan dengan lancar dan sukses *menurutku. Di luar dari segala kekurangan kita, aku percaya masing-masing dari kita telah berusaha sebaik mungkin untuk turut menyukseskan acara Muktamar SEF XIV dengan cara kita masing-masing. Jadi...selamat untuk kita semua...yeeee :)

Sebenarnya, aku tak berharap kalian semua punya cukup waktu luang untuk membaca tulisanku ini, tapi sungguh aku sangat bahagia jika kalian mau membacanya :) Selanjutnya, hal yang perlu diperhatikan, ini bukan notulensi Muktamar, karena tulisan ini akan lebih banyak membahas aktor2 dibalik Muktamar SEF XIV, bukan acaranya wkwk :D
Dan karena aku ada di Divisi Acara...maka tulisan ini kupersembahkan spesial untuk kalian...anak acara ;D

Semua dimulai dari takdir. Takdir yang mempertemukan kita dalam Divisi Acara Muktamar SEF XIV. Aku paham sepenuhnya bahwa kita adalah manusia yang berbeda2 dengan segala hal dalam diri kita yang membuat kita istimewa. Jika divisi acara adalah sebuah kerajaan, kita punya Ratu, Pangeran, dan Putri yang membuat kerajaan Divisi Acara ini....ISTIMEWA :)

Pertama, ada Pangeran Ikhsan. Si tegas yang kadang – kadang childish.
Maaf ya san, aku bukan maksud apa2. Cuma berusaha jujur*peace wkwk. Mungkin awalnya aku berpikir Ikhsan orang yang tegas, serius, dan kaku. Tapi ternyata setelah beberapa kali bicara dengannya, dia sama gaje nya sama yang lain. Bahkan aku berpikir kadang dia kaya anak kecil yang bakal bikin kita kesel tapi sekaligus ketawa wkwk. Karena setiap dia pura-pura marah, aku ngga malah takut tapi malah ketawa wkwkwk LOL :P

Kedua, Pangeran Adhita. Spontanis yang kreatif.
Mungkin Adhita bakal diem kalau ditanya saran mengenai suatu hal, tapi diemnya dia mah diem mikir dan saat kreativitasnya sudah berbicara, kamu yang bakal ganti diem karena ide2nya yang spontan itu sangat ciamikkk :D Adhita juga tipe yang kritis mempertanyakan hal yang mengganggu pikirannya dan yang pasti jangan paksa dia ngelakuin sesuatu yang ngga dia suka kalau ngga tanggung resiko yang macam-macam wkwk. Itu menurutku sih...hehe :D

Selanjutnya, Pangeran Qodri. Pendiam yang menghanyutkan.
Kesan pertamaku ke Qodri adalah penasaran :P Qodri itu tak banyak bicara, tapi dibalik diamnya ada dimensi tak tertembus yang sampai sekarang aku juga tak tahu itu apa. Itulah yang membuatku penasaran wkwk. Mungkin aku tak sejago Erlin dalam “membaca” Qodri tapi aku punya cara sendiri untuk mempelajari sifatnya*mungkin. Secara umum Qodri tak beda jauh dengan Adhita, dia kritis dan tak mau dipaksa. Tapi kelihatannya dalam beberapa hal, aku menemukan sisi dimana Qodri bisa dipaksa secara halus wkwk #Ampun. Contohnya secapek apapun dia, dia ngga bakal ngebiarin cewek bawa barang berat tanpa dibantunya *Tepok Nurul wkwk :P Yaa, tapi itu berlaku saat dia peka sih wkwk :D Qodri juga tipe orang yang mempertahankan pendapatnya habis2an saat dia yakin akan sesuatu #FlashbackMuktamar. Terlepas dari itu semua, Qodri itu lucu, masa iya mukanya bisa bikin aku ketawa ngakak kalau ngeliatin dia. Habis mukanya kaya anak kecil. Ngegemesin. Kalau aja dia bisa kubawa pulang terus kujadiin miniatur buat hiasan meja belajar :P Yaa, meskipun kalau kata Qodri dia itu imut bukan lucu, tapi kalau kataku dia lucu...banget...wkwkwk :P #Ampun Qod..hehe

Sekarang, kita masuk ke putri-putri cantik Kerajaan Divisi Acara LOL wkwk :P

Ada Putri Kenia. Opportunis yang polos dan menyenangkan.
Kalau ditanya tentang Kenia, aku paling inget kalau Kenia suka main ke teknik wkwk. Entah pa istimewanya anak teknik, tapi dia semangat banget kalau udah main ke teknik wkwk. Ya, meskipun anak teknik itu cukup kece, tapi kalau kupikir anak FEB juga ngga kalah kece kok*eh wkwk. Menurutku, Kenia itu partner hang out yang ciamikk deh. Dia tahu sekian banyak alternatif tempat main yang patut dicoba. Dia juga seminar hunter *apalagi kalau seminarnya di Fakultas Teknik wkwk. Pokonya fun banget deh bisa kenal dan main bareng Kenia :)

Kemudian ada Putri Nurul. Si jujur yang ceplas-ceplos.
Wah...kalau ditanya Nurul itu kayak apa, kesan pertamaku sih agak takut kenal dia. Nurul punya sorot mata yang intimidatif banget sih jadi mungkin orang yang pertama kenal dia berpikiran dia jutek. Padahal Nurul yang sebenerya itu melow abissss wkwkwk. Kalau ngga percaya tanya Erlin atau Chusna, pasti mereka sependapat kalau Nurul kadang bisa jadi galauers yang melow wkwk :P Dari sekian banyak temenku, Nurul adalah salah satu orang yang sependapatkan denganku kalau muka Qodri itu lucu wkwk. Tapi ini lucu dalam arti yang sebenarnya lhoo...bukan lucu unyu wkwk. Nurul itu partner yang menyenangkan untuk diskusi, cerita, berkhayal, dan ngomongin cowok wkwk :D Pokoknya, seneng bisa kenal Nurul wkwk :)


Lalu, ada Putri Gita. Sosok yang apa adanya dan berusaha melakukan yang terbaik.
Aku memang belum lama mengenal Gita, tapi saat beberapa kali bekerja dengannya, aku tahu dia selalu mengusahakan yang terbaik untuk apa yang diamanahkan kepadanya. Dia juga orang yang apa adanya. Dia ngga akan ragu bertanya tentang hal yang tak dia mengerti. 


Selanjutnya ada aku, Hanif. 
Hmm....jujur aku juga ngga paham sih aku orangnya seperti apa tapi kalau kata Erlin sih aku orangnya cukup ramah dan supel, aku gampang kenal orang meski tak semua yang aku kenal bisa bertahan lama karena jujur aku orangnya gampang penasaran tapi gampang bosen juga. Aku juga mungkin orang yang cuek, manja, egois dan childish, tapi saat aku udah respect sama orang aku akan melakukan apa pun yang aku bisa untuk membuat orang itu bahagia. Trust me :)
 
Dan yang terakhirr...Jeng jeng....Ratu Erlin yang bijak, tegas, dan bertanggung jawab.
Mungkin dari sekian anak acara, aku paling dekat dengan Erlin. Erlin berkali kali berkata kalau dia itu memiliki Cold-Bloodded Heart, tapi menurutku dia bukan orang yang seperti itu. Dia adalah perempuan dewasa yang hangat. Dia hanya tak mudah menunjukkan sisi hangatnya pada semua orang dan kuharap aku salah satu orang yang beruntung yang memang benar2 menyaksikan sisi kehangantannya. Erlin orang yang jujur, tegas, serta pengambil keputusan yang baik, meski terkadang dia terlalu optimis terhadap sesuatu, tapi aku suka semangatnya untuk menggapai apa yang dia inginkan. Dari yang kuatangkap selama bersamanya, dia dalah tipe orang yang akan membuat segala sesuatu yang dia kerjakan berhasil sesempurna mungkin, seperti halnya untuk masalah rundown Muktamar. Erlin juga pengambil keputusan yang bijak, maka itu kami memilihnya sebagai Ratu a.k.a. Koord Divisi Acara. Meskipun kadang Erlin bisa menjadi seorang idealis yang kaku, tapi kekakuannya masih dalam taraf wajar, taraf yang masih bisa dicairkan dengan pelan dan personal approach. Yang jelas jangan bohong kalau bicara dengan Erlin, lebih baik kamu jujur meski itu menyakitkan, karena setahuku dia lebih suka menghadapi masalah dalam kejujuran lalu mencari jalan keluarnya bersama – sama daripada hidup tenang tanpa masalah dalam dusta. Selain itu, satu hal yang paling kuingat dari Erlin adalah dia orang pertama, teman cewek pertamaku di UGM yang membuatku nyaman untuk bercerita a.k.a. curhat dengannya. Terima kasih Erlin :)

Dari kanan ke kiri : Ikhsan, Adhita, Qodri, Gita, Kenia, 
Nurul, Hanif (aku), Erlin

Oke gaess, sepertinya semua aktor dalam Kerajaan Divisi Muktamar SEF XIV telah kusebutkan. Sekali lagi, buat temen2 yang baca tulisa ini, ini pure opiniku, bisa bener tapi mungkin lebih banyak salahnya karena aku melihat kalian hanya berdasar pendapatku. Jadi untuk yang baca, jika ada yang salah, aku minta maaf ya, kalian bisa langsung bilang aja ke aku bagian mana yang bikin kalian ngga enak buat baca. 

Dan sepertinya malam semakin larut, aku juga mulai ngantuk, kurasa aku harus pamit dulu untuk istirahat. Sekali lagi terima kasih untuk semua moment istimewa dalam Divisi Acara Muktamar. 

Salam SsEFolution....Todayy is Revolutionnnn!!! Wassalamualaikum...

Tulisan ini dibuat 27 Desember 2014


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS