Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
Brown Bow Tie
RSS

Sang Lotus : Bunga yang Bijaksana

Bunga Lotus. Mungkin tak banyak yang mengenalnya. Sebagian besar orang lebih akrab dengan bunga Teratai yang notabene memang satu marga dengan Sang Lotus. Namun Lotus dan Teratai tetaplah berbeda. Secara sepintas Lotus dan Teratai tampak mirip, namun bunga Lotus merupakan tanaman dari genus Nelumbo sedangkan bunga Teratai berasal dari genus Nymphaea. Dalam kalsifikasi tanaman kedua bunga tersebut merupakan satu family, biasa dikenal juga dengan nama waterlily, Seroja dan Padma.

Perbedaan yang mendasar adalah pada pola tumbuhnya. Lotus tumbuh ke atas, sedangkan teratai tumbuh mendatar-melebar. Warna bunga Lotus terbatas, sementara bunga Teratai lebih beragam. Pada Nelumbo (Lotus), kelopak bunganya bersemu merah, sedangkan teratai berwarna putih hingga kuning. 

Hidup dalam lingkungan yang kotor dan berlumpur membuat Lotus tak pernah dihiraukan orang. Meskipun sebenarnya dia sangat indah, tak ada yang perduli dengannya sebelum tiba saatnya orang - orang itu melihat pesona menawan bunganya yang sedang mekar. 

Lotus adalah bunga yang istimewa. Mengapa? Karena dia menyimpan cerita mengesankan dalam kehidupannya. Dibalik pesona menawan Sang Lotus, dia adalah bunga yang bijaksana. Dalam setiap hidupnya dia senantiasa berusaha menjaga dan mempertahankan keindahan bunganya. Walau Sang Lotus hidup dalam lingkungan yang kotor, dia tak pernah terpengaruh dengan lingkungannya tersebut. Bagi Lotus, hanya dia sendiri lah yang berhak menentukan kualitas hidupnya, bukan tergantung dari lingkungannya. Bukan hanya itu, Lotus bahkan membawa aura keindahan bagi lingkungannya. Sang Lotus ingin membuktikan kepada dunia, bahwa dalam lingkungan yang kotor sekalipun, masih dapat tumbuh pribadi yang indah nan menawan seperti dirinya.

Sebagai manusia, kita dapat banyak belajar filosofi kehidupan dari sebuah Lotus. Dalam hal ini, kita bisa meniru kebijaksanaan Sang Lotus. Kita juga dapat mencontoh semangat Sang Lotus untuk tetap menjaga keindahannya meski berada di tengah - tengah lingkungan yang kotor. Kita juga harus bisa membawa aura keindahan dalam lingkungan kita. Dengan kata lain, kita belajar untuk membuat setiap kehadiran kita menjadi berarti bagi orang lain. Melalui segala upaya yang kita mililiki, kita berusaha agar setiap kehadiran kita dapat menimbulkan perubahan yang lebih baik dalam lingkungan kita. Memang hal itu tak mudah, namun bukan berarti tak mungkin untuk dilakukan. Kita hanya butuh kemauan dan ketulusan untuk melakukannya. Dengan begitu, semua upaya kita pasti membuahkan hasil yang indah suatu saat nanti. 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

June : My Beloved Month :)

Juni. Bulan ke-6 dalam 1 tahun Masehi. Bulan pertengahan...
Kalau buat para pelajar, Juni bisa jadi "Bulan antara Hidup dan Mati"...hehehe*alay. Yah, gimana nggak hidup dan mati, di bulan itu, anak2 yang masih sekolah pasti disibukkan dengan UKK dan sindrome nilai rapor yang cukup nakutin. Ditambah lagi dengan "mantan siswa" yang bingung nyari sekolah baru...Hehehe

Tapi, terlepas dari semua itu, Juni tetap bulan yang istimewa buatku. Kenapa? Karena pasti ada kesan indah yang diberikan Juni kepadaku. Kenangan yang akan terpatri abadi dalam hati dan pikiranku. Seperti halnya Juni tahun ini. Masih tetap menjadi "My Beloved Month"....

Sebenarnya kenapa Juni itu istimewa, alasannya simple aja. Pertama, karena Juni itu bulan kelahiranku. Kalau boleh pinjem istilahnya temenku sih, Juni itu Hari Dirgahayu gue. Euporia dirgahayu itu cuman aku dan manusia2 yang lahir di bulan Juni yang bisa memahaminya. Jadi bagi kalian yang lahir diluar Juni, nggak usah ngiri :P Hahaha

Especially, buat 12 Juni. Segimanapun aku marah atau sedih di 11 Juni. Semua bakal kembali baik2 saja di 12 Juni. Hari itu seperti titik balik buat aku, dimana aku bebas ingin meneruskan hidupku melewati lorong masa depan yang seperti apa. Aku bebas memilih hal apa yang ingin aku lakukan kedepannya. Aku bebas memilih dengan siapa aku ingin menjalani hari - hari indahku selanjutnya :)

Kedua, Juni bisa jadi indikator. Indikator apa? Indikator siapa yang masih peduli denganku sampai hari itu. Yah, meski manusia punya sifat lupa. Tapi, buat hari spesialnya orang yang kamu sayang atau minimal orang yang kmu pedulikan, kamu bakal tetep inget. Bahkan mungkin sebagian dari kamu akan mempersiapkan habis2an untuk orang itu. Kalau yang ini hope ku sih. Suatu saat pasti terjadi, Hehehe :) Mungkin terkesan sepele bagi kalian, tapi bagiku 12 Juni akan tetap dan selalu menjadi indikator seberapa besar orang peduli ke aku. Seberapa mereka peduli dengan hari yang amat bersejarah buat aku. Dan, aku bersyukur banget sampai sekarang, keluarga dan beberapa kawanku selalu ingat betapa spesialnya 12 Juni untukku :)

Terkahir, Juni pasti menyimpan kejutan buatku. Hmm, kalau yang satu ini sih mungkin lebih kepada presepsi pribadiku. Surprise ini sih biasanya bawa spirit baru yang bisa membuatku lebih baik dalam menjalani hari selanjutnya. Lalu, surprise seperti apa yang bisa membuatku seperti itu? Ya seperti itu...hahaha, yang jelas sesuatu yang tak kuduga tapi kusuka. Sesuatu yang tak terpikirkan sebelumnya tapi ternyata menyenangkan. Sesuatu yang mungkin tak kuhiraukan bahkan kuhindari tapi ternyata sangat nyaman. Sesuatu yang seperti apa itu? Biar aku dan Tuhan yang tahu :) 


Yang jelas, buat Juni tahun ini, aku mau banyak terima kasih untuk kawan2ku yang masih ingat dengan hari istimewaku. Terimakasih kawan lamaku, kawan yang dalam beberapa waktu ini menemaniku, dan kawan yang baru kutemui. Kuharap kalian selalu di sisiku. Aku sayang kalian :) 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sad Memories???

Masa lalu. Semua orang pasti punya masa lalu, entah itu indah atau menyakitkan, yang pasti masa lalu tak kan pernah terulang. Yes, it's all right that past is never comeback. Banyak orang berkata bahwa sesuatu yang paling dekat dengan manusia adalah kematian, sedangkan sesuatu yang paling jauh adalah masa lalu.


Seperti apa pun masa lalumu, yang pasti masa lalu tentu meninggalkan kenangan. Tak peduli kita mau mengakui kenangan itu atau tidak. Karena memang sebagian orang lebih memilih melupakan semua kenangan buruknya karena mengingatnya sama halnya dengan menyakiti diri sendiri. Tapi mampukah kita melupakan semuanya? Jelas jawabannya tidak. Apalagi masa lalu buruk. Kurasa kenangan pada masa lalu yang menyakitkan lebih sulit terlupakan dibanding kenangan indah itu sendiri. Padahal kita telah berusaha melupakannya, tapi tetap saja kenangan itu sulit enyah dari pikiran kita. Entah gara - gara kenangan itu terlalu menyisakan banyak luka atau menumbuhkan trauma, tapi mengalami hal seperti itu sungguh sangat menyakitkan. 

Apalagi jika kenangan buruk itu berkaitan dengan orang yang berarti dalam hidup kita seperti keluarga, pasangan, atau mungkin....sahabat...yah sahabat atau teman. Semua orang pasti punya sahabat, minimal teman karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang nggak pernah bisa hidup tanpa orang lain. Pernahkah kalian memiliki kenangan buruk dengan sahabat? semoga saja tidak dan tidak akan pernah karena percayalah rasanya sangat menyakitkan. Bukan saja menyakitkan saat kejadian buruk itu terjadi tapi saat kita kembali mengingat kenangan dari kejadian buruk rasa sakitnya pun tidak pernah berkurang. Bahkan mungkin bisa semakin sakit dan sakit. 

Mungkin, kebanyakan orang berpikir rasa sakit saat kita mengingat kenangat buruk itu muncul karena kita terlalu naif dalam menyikapi kenangan itu. Kita terlalu manja dalam menghadapi kenyataan. Kita tak punya mental yang cukup kuat untuk menerima semua hal buruk itu dengan ikhlas. Kita tak punya cukup semangat untuk "bangkit" dan menatap hari baru yang lebih indah. Tapi tidakkah mereka berpikir menata hati itu tak semudah membalikkan telapak tangan? Setegar apa pun seseorang, dia tetaplah manusia biasa yang punya rasa sedih, punya batas kemampuan dalam hidupnya. Tak semua hal yang menurut seseorang mudah dilakukan, mudah juga dilakukan oleh orang lain. Alhasil kalau kita memaksakan diri kita untuk melupakan atau bersikap sok tegar dalam mengahadapi kenangan buruk, kita sendiri yang akan merasa tersiksa.

Jadi, kita harus bagaimana? Haruskah kita terus terpuruk dalam bayang kelam masa lalu? 
Kalau itu, jawabnya jelas TIDAK. Menurutku, hal paling mudah dalam menyikapi kenangan buruk adalah menjadi diri sendiri, maksudnya kalau memang kita ingin menangis saat mengingat suatu kenangan, menangislah, kalau ingin marah, marahlah, tetapi jangan sampai hal itu terjadi berlarut-larut dan mengganggu kegiatan kita yang lain. Cukup luangkan waktu sejenak, untuk melakukan hal itu, sekedar untuk membantu meringankan beban dalam hati. Setelah itu jangan lupa untuk segera bangkit dan mengukir hal - hal yang lebih indah dalam hidup kita. Cara yang lain adalah menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Karena kita tahu Tuhan Maha Segalanya. Tuhan Maha membolak-balikkan hati hamba-Nya. Oleh sebab itu, saat kita merasa hidup kita sangat sulit, saat kita merasa tak mampu menghadapi masalah dalam hidup, berserah diri kepada-Nya adalah pilihan terbaik. Seperti salah satu Firman Allah dalam Al-Qur'an kalau Allah tidak akan memberi ujian kepada hamba-Nya diluar batas kemampuan-Nya, jadi percayalah bersama setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Untuk cara yang terakhir dalam menyikapi kenangan buruk adalah dengan tidak memaksakan diri untuk melupakan kenangan itu, seburuk apa pun kenangan itu. Memang hal itu terkadang membuat kita bersedih, tapi memaksakan diri untuk melupakannya justru akan menimbulkan rasa sedih yang lebih dalam. Selain karena sulitnya melupakan kenangan itu, juga karena mencoba melupakan kenangan buruk sama halnya dengan mengingatnya, yah meskipun hanya mengingat untuk berniat melupakannya tapi tetap saja, kita akan mengingatnya. 

Well, sad memories bukan hantu yang harus dihindari. Pada dasarnya semua kenangan ada bukan untuk dilupakan atau diingat terus menerus. Kenangan ada untuk disimpan. Kenangan ada untuk sejenak diingat saat kita merindukan sesuatu dan tak mampu mengungkapkannya. Tanpa ditulis pun, kenangan tetap serupa buku. Lembar demi lembarnya selalu terbuka tiap kali kita mengingatnya. Kenangan itu ibarat cermin. Dari bening dan buramnya, dari utuh dan retaknya, kita berkaca. 

Begitupun kenangan buruk, sebenarnya bukan hanya kesedihan yang ada dalamnya, tetapi juga pengalaman, pengalaman yang akan menjadi guru terbaik kita untuk belajar lebih dewasa. Belajar lebih bijak dalam menghadapi berbagai hal. Belajar lebih baik dalam menjalani hidup dan menggapai semua mimpi - mimpi kita. Bagaimanapun kenanganlah yang setia menemani kita dalam menjalani hidup ini dan mengantar kita memandang masa depan. 

 
So...
If our memories are bruised dusk, at that point we remember...
If our memories are rainbow twilight, so at where we stand now, I'm sure we are happy...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS