Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
Brown Bow Tie
RSS

Sad Memories???

Masa lalu. Semua orang pasti punya masa lalu, entah itu indah atau menyakitkan, yang pasti masa lalu tak kan pernah terulang. Yes, it's all right that past is never comeback. Banyak orang berkata bahwa sesuatu yang paling dekat dengan manusia adalah kematian, sedangkan sesuatu yang paling jauh adalah masa lalu.


Seperti apa pun masa lalumu, yang pasti masa lalu tentu meninggalkan kenangan. Tak peduli kita mau mengakui kenangan itu atau tidak. Karena memang sebagian orang lebih memilih melupakan semua kenangan buruknya karena mengingatnya sama halnya dengan menyakiti diri sendiri. Tapi mampukah kita melupakan semuanya? Jelas jawabannya tidak. Apalagi masa lalu buruk. Kurasa kenangan pada masa lalu yang menyakitkan lebih sulit terlupakan dibanding kenangan indah itu sendiri. Padahal kita telah berusaha melupakannya, tapi tetap saja kenangan itu sulit enyah dari pikiran kita. Entah gara - gara kenangan itu terlalu menyisakan banyak luka atau menumbuhkan trauma, tapi mengalami hal seperti itu sungguh sangat menyakitkan. 

Apalagi jika kenangan buruk itu berkaitan dengan orang yang berarti dalam hidup kita seperti keluarga, pasangan, atau mungkin....sahabat...yah sahabat atau teman. Semua orang pasti punya sahabat, minimal teman karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang nggak pernah bisa hidup tanpa orang lain. Pernahkah kalian memiliki kenangan buruk dengan sahabat? semoga saja tidak dan tidak akan pernah karena percayalah rasanya sangat menyakitkan. Bukan saja menyakitkan saat kejadian buruk itu terjadi tapi saat kita kembali mengingat kenangan dari kejadian buruk rasa sakitnya pun tidak pernah berkurang. Bahkan mungkin bisa semakin sakit dan sakit. 

Mungkin, kebanyakan orang berpikir rasa sakit saat kita mengingat kenangat buruk itu muncul karena kita terlalu naif dalam menyikapi kenangan itu. Kita terlalu manja dalam menghadapi kenyataan. Kita tak punya mental yang cukup kuat untuk menerima semua hal buruk itu dengan ikhlas. Kita tak punya cukup semangat untuk "bangkit" dan menatap hari baru yang lebih indah. Tapi tidakkah mereka berpikir menata hati itu tak semudah membalikkan telapak tangan? Setegar apa pun seseorang, dia tetaplah manusia biasa yang punya rasa sedih, punya batas kemampuan dalam hidupnya. Tak semua hal yang menurut seseorang mudah dilakukan, mudah juga dilakukan oleh orang lain. Alhasil kalau kita memaksakan diri kita untuk melupakan atau bersikap sok tegar dalam mengahadapi kenangan buruk, kita sendiri yang akan merasa tersiksa.

Jadi, kita harus bagaimana? Haruskah kita terus terpuruk dalam bayang kelam masa lalu? 
Kalau itu, jawabnya jelas TIDAK. Menurutku, hal paling mudah dalam menyikapi kenangan buruk adalah menjadi diri sendiri, maksudnya kalau memang kita ingin menangis saat mengingat suatu kenangan, menangislah, kalau ingin marah, marahlah, tetapi jangan sampai hal itu terjadi berlarut-larut dan mengganggu kegiatan kita yang lain. Cukup luangkan waktu sejenak, untuk melakukan hal itu, sekedar untuk membantu meringankan beban dalam hati. Setelah itu jangan lupa untuk segera bangkit dan mengukir hal - hal yang lebih indah dalam hidup kita. Cara yang lain adalah menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Karena kita tahu Tuhan Maha Segalanya. Tuhan Maha membolak-balikkan hati hamba-Nya. Oleh sebab itu, saat kita merasa hidup kita sangat sulit, saat kita merasa tak mampu menghadapi masalah dalam hidup, berserah diri kepada-Nya adalah pilihan terbaik. Seperti salah satu Firman Allah dalam Al-Qur'an kalau Allah tidak akan memberi ujian kepada hamba-Nya diluar batas kemampuan-Nya, jadi percayalah bersama setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Untuk cara yang terakhir dalam menyikapi kenangan buruk adalah dengan tidak memaksakan diri untuk melupakan kenangan itu, seburuk apa pun kenangan itu. Memang hal itu terkadang membuat kita bersedih, tapi memaksakan diri untuk melupakannya justru akan menimbulkan rasa sedih yang lebih dalam. Selain karena sulitnya melupakan kenangan itu, juga karena mencoba melupakan kenangan buruk sama halnya dengan mengingatnya, yah meskipun hanya mengingat untuk berniat melupakannya tapi tetap saja, kita akan mengingatnya. 

Well, sad memories bukan hantu yang harus dihindari. Pada dasarnya semua kenangan ada bukan untuk dilupakan atau diingat terus menerus. Kenangan ada untuk disimpan. Kenangan ada untuk sejenak diingat saat kita merindukan sesuatu dan tak mampu mengungkapkannya. Tanpa ditulis pun, kenangan tetap serupa buku. Lembar demi lembarnya selalu terbuka tiap kali kita mengingatnya. Kenangan itu ibarat cermin. Dari bening dan buramnya, dari utuh dan retaknya, kita berkaca. 

Begitupun kenangan buruk, sebenarnya bukan hanya kesedihan yang ada dalamnya, tetapi juga pengalaman, pengalaman yang akan menjadi guru terbaik kita untuk belajar lebih dewasa. Belajar lebih bijak dalam menghadapi berbagai hal. Belajar lebih baik dalam menjalani hidup dan menggapai semua mimpi - mimpi kita. Bagaimanapun kenanganlah yang setia menemani kita dalam menjalani hidup ini dan mengantar kita memandang masa depan. 

 
So...
If our memories are bruised dusk, at that point we remember...
If our memories are rainbow twilight, so at where we stand now, I'm sure we are happy...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 Comments:

Posting Komentar