Dini hari yang sunyi.
Setelah sekian lama aku diam, rasanya aku ingin bersua kembali. Lagi -
lagi ini bukan rencana awalnya. Seperti biasa, aku hanya membuka laptop, masuk
ke salah satu folder dan dengan tanpa sengaja membuka file lama yang mulai
berdebu. File yang sama berdebunya dengan solidaritas kami sekarang,
kekompakan, kekeluargaan, dan entah apalah orang menyebut namanya.
File tersebut membawaku kembali mengingat memori lama. 13 - 14 Desember
2014. Hari yang panjang, melelahkan, namun juga membanggakan. Hari dimana kami
dengan segala upaya terbaik kami berusaha mempersiapkan sesuatu yang mungkin
sederhana bagi orang lain, namun begitu berharga bagi kami, minimal itu
berharga bagiku. Kami hanya ingin perubahan. Because Today is Revolution!!!
Potongan - potongan memori di hari itu mengingatkanku, bahwa dahulu kami
pernah begitu hangat, keluarga ini pernah begitu kompak, dan kita pernah
berjuang bersama untuk sesuatu yang sederhana, ingat, bersama. Semua bekerja
mengupayakan yang terbaik tanpa berpikir ingin dipuji, semua berusaha
mencurahkan ide, tenaga, pikiran, bahkan waktu yang mereka punya tanpa merasa
bahwa ini sesuatu yang harus dianggap sebagai beban. Mungkin aku bukan pemain
penting saat itu, namun sampai saat ini, aku mampu merasakan bahwa euphoria
semangat kami dalam mempersiapkan hari itu sangat tinggi. Sama tingginya dengan
harapan kami untuk menjadi lebih baik ke depannya. Sama besarnya dengan
keinginan kami agar semua berjalan dengan lancar, setidaknya menjadi "our
beginning" yang mampu mendongkrak semangat kami saat kami
mengingatnya.
Saat aku menulis malam ini, terhitung hampir setahun semenjak aku merasa
bahwa aku sangat bersyukur bisa menemukan keluarga baru di tempat yang
sebelumnya tak pernah aku sangka aku akan masuk ke dalamnya. Keluarga yang
mampu menguatkanku meski kedua orang tuaku tak setiap waktu bersamaku saat ini.
Keluarga yang terciptakan karena kami mau, ingin, dan nyaman. Keluarga yang
sampai saat ini masih ada tetapi sayangnya tak terasa lagi ada.
Melihat semua ini, begitu banyak pertanyaan muncul dalam benakku.
Mengapa kami bisa menjadi seperti sekarang ini??? Apakah kami telah lupa dengan
apa yang kami sebut sebagai "Revolution" waktu itu? Apakah kami
kehilangan ingatan tentang "Spirit of Shariah Economics with Faithful
Revolution" yang kami dengungkan waktu itu? Apakah kami cukup egois
untuk tak mengakui bahwa hari itu hanya acara sederhana, tapi kami berusaha
sebaik yang kami bisa untuk membuat hari itu istimewa? Atau apakah kami terlalu
lelah hingga semangat yang dapat kami kobarkan hari itu tak pernah terlihat
kembali, semangat itu sekarat, hampir mati. Aku mengerti, kita semua punya
jawaban dan alasan masing-masing untuk menjawab berbagai pertanyaan di atas.
Aku juga yakin dari sekian alasan tersebut, tidak ada yang salah, karena kita berhak
dan pasti punya preferensi masing-masing dalam berargumen. Namun, haruskah
preferensi berharga kita telah membuai kita hingga lupa akan cita-cita yang
ingin kita bawa bersama dahulu?
Satu tahun memang bukan waktu yang sebentar untuk menjaga semangat kita.
Tapi kurasa, satu tahun menjadi waktu yang terlalu sebentar untuk mencampakkan
cita-cita kita dahulu. Satu tahun menjadi waktu yang terlalu singkat untuk
menjadi egois dalam mengakui bahwa dahulu kita pernah berkorban bersama demi
mencapai apa yang kita cita-citakan hanya untuk hal yang "sederhana".
Dalam satu tahun, tak mudah rasanya meleburkan semangat itu begitu saja. Bahkan
dalam satu tahun, saat kita berusaha dengan sekuat tenaga untuk membuang semua
memori itu, membutakan mata, membuat telinga tuli, membisukan lisan, dan
menyibukkan otak dengan berbagai pikiran yang lain, coba tanyakan kembali dalam
hatimu yang paling dalam, apakah kau telah benar-benar mampu melupakan
semuanya? Tidak adakah perasaan rindu sedikit pun dari apa yang pernah kau lakukan,
korbankan, upayakan, dan harapkan waktu itu? Aku yakin cita-cita itu, harapan
itu masih kau simpan dalam hatimu, hanya mungkin banyak hal lain yang menurutmu
lebih penting tanpa kau sadari menumpuk menutup harapan kita saat itu. Sesuatu
yang mungkin sekarang hampir mengerak hingga membuatmu seakan benar-benar lupa
dengan harapan kita waktu itu. Harapan yang kita dengungkan sebagai Ssefolution.
Kita masih punya waktu. Kita masih punya waktu untuk mempersiapkan
semuanya menjadi lebih baik. Jika seseorang pernah berkata, menjadi ikhlas
untuk menerima semua yang terjadi saat ini adalah pilihan terbaik, tetapi
menurutku itu bukan pilihan terbaik, menjadi ikhlas adalah pilihan termudah
yang bisa kita lakukan sembari menata hati, raga, pikiran, dan semangat untuk
kembali berjuang. Bagaimanapun juga, tak bisa kita pungkiri bahwa babak baru
selalu datang dalam hidup kita. Menjadi ikhlas hanyalah jalan termudah kita
memasuki pintu menuju babak baru itu, selanjutnya kita tetap harus berjuang.
Berjuang untuk bukan hanya sekedar mendengungkan Today is Revolutian,
tetapi juga membuktikan bahwa hari ini kita benar-benar berubah.
Mungkin kita merasa terlalu banyak constraint yang menghalangi
kita dalam melakukan perubahan itu. Tetapi bukankah halangan tersebut hanya
membuat jalan kita lebih sulit? Halangan itu hanya membuat kita harus berjuang
saat kita ingin mendapatkan apa yang kita mau. Halangan itu menjadi harga yang
pantas yang harus kita bayar untuk mencapai cita-cita kita. Harapan kita.
Revolusi kita.
Percayalah. Faithful Revolution itu masih ada di hati kita.
Betapapun lelahnya kita, betapapun marahnya, betapapun jenuhnya, bahkan
betapapun acuhnya kita, tanyakan kembali kepada hatimu apakah kau tak ingin
menyelesaikan semua ini dengan sebaik mungkin. Membuat satu kali lagi hari
istimewa seperti saat itu. Saat kau menyadari bahwa semua pengorbanan dan
lelahmu terbayar dengan kemenanganmu. Kemenangan yang membuat perubahan itu
menjadi nyata.
Memang merupakan hal yang wajar, saat ini kita merasa lebih lelah dari
setahun yang lalu. Ada yang bilang amanah kita sekarang lebih besar. Ada yang
bilang apa yang terjadi saat ini tidak bisa disamakan dengan setahun yang lalu.
Ada yang bilang semuanya telah berubah dan berhak memilih jalannya
masing-masing. Namun, tidakkah kalian ingat bahwa kita masih sama, kita masih
keluarga yang sama, kita masih punya hati yang sama. Kita masih punya cerita
yang sama yang kita jalani saat itu. 13-14 Desember 2014 masih menjadi memori
masing-masing dari kita. Dan sejak saat ini waktunya kita meneriakkan pada
dunia bahwa THIS IS OUR REVOLUTION. Percayalah, semangat itu masih ada
dalam hatimu, perubahan itu masih bisa kau lakukan, keberanian itu akan muncul
saat kau mau mencoba, dan rasa jenuh nan lelah itu akan hancur saat kau ingat
bahwa TODAY IS REVOLUTION. SSEFOLUTION.
0 Comments:
Posting Komentar