Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
Brown Bow Tie
RSS

Zona yang Susah Dijelaskan



Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamu'alaikum...
Setelah sekian lama aku berkutat dengan hal - hal baru dalam dunia perkuliahan, akhirnya aku kembali di titik dimana kurasa menulis adalah cara termudah untuk menyampaikan apa yang aku rasakan (dan/atau risaukan) dalam diam. Tulisan ini kubuat dalam kondisi  subjektivitas sedang menguasai pikiran dan perasaanku. Semua hal yang sebenarnya sederhana tapi rumit, rumit tapi sederhana, entahlah, aku selalu susah mendefinisikan secara jelas tentang apa yang aku rasa apalagi alasan kenapa aku harus melakukan hal-hal yang mungkin bagi orang lain tidak perlu dilakukan.
Sore ini, di salah satu meja tempat makan yang setelah sekian lama baru kukunjungi (lagi).
Dengan cerita yang berbeda, tempat itu selalu memberikan ruang untuk aku menyadari banyak hal, menyadari banyak fakta, menyadari banyak kesalahan dan kebodohanku. Entah ini tamparan (sekali lagi) dari Allah atau peringatan macam apa yang membuat aku sadar kembali betapa mudahnya aku sebagai hamba-Nya untuk melupakan perintahnya dan kembali terjerumus dalam larangan-Nya. Ampuni hamba Ya Allah.
Bicara tentang fakta, setelah kupikir, mungkin fakta sore ini yang membuatku tadi pagi tidak enak hati untuk pergi ke kampus. Selain karena aku mungkin ingin istirahat, diluar ujian hari ini, aku seperti merasa akan ada hal lain yang entah membuatku bahagia dan sedih (atau merasakan keduanya sekaligus) yang akan kualami hari ini. Ternyata semua terjawab saat, sore ini, dia hampir membuka semua fakta yang tak pernah aku sangka sebelumnya. Ada banyak hal yang dia ceritakan, tapi aku hanya ingin mengambil poin - poin penting yang harus aku INGAT sehingga aku tak lagi merisaukan hal yang tak perlu aku risaukan sebenarnya, bagaimanpun sulit dan sakitnya perasaanku.
Mungkin yang pertama adalah saat aku dan dia mulai menyadari kalau apa yang kita lakukan selama ini salah. Salah karena semuanya menyenangkan tetapi memberikan efek candu yang berbahaya dan merugikan jika terus dilakukan. Mungkin kami seperti tak melakukan apa pun, karena memang tak ada yang kami lakukan (jika dilihat secara fisik). Namun, semua, apa yang (entah tanpa sengaja atau tidak terjadi begitu saja) dapat dilihat dari semua sikap, dan "hubungan" yang tanpa sengaja terbentuk. Bukan sebuah "hubungan" legal formal atau transaksional yang memang orang2 ingin tunjukkan keberadaannya dengan berbagai bumbu komitmen yang kata mereka agar semua lebih tampak jelas dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Hubungan ini murni bentuk implikasi dari kenyamanan kami untuk berbagi masalah, cerita, kebahagiaan, tawa, sedih, dan hal2 lain yang berkaian dengan afeksi perasaan manusia. Sebenarnya hal ini sangat manusiawi untuk dilakukan satu sama lain, tapi mungkin untuk sekarang, hal - hal seperti ini bukanlah prioritas, dan tidak ada pilihan untuk "let it flow" dan "let it go", hanya tersedia pilihan berhenti atau lanjut (pastinya dengan segala konsekuensi yang sulit untuk dijelaskan jika kami memilih lanjut dalam kondisi kami saat ini). Dengan semua pertimbangan logika dan ilmu yang kami miliki (yang sebenarnya sangat terbatas), setelah mengeliminasi pilihan lanjut, maka kami harus memilih untuk berhenti. STOP. Semua hal yang "menyenangkan" yang tanpa sengaja telah mendapat tempat dalam hati dan pikiranku (entah kalau dia) harus diformat dalam tempo sesingkat-singkatnya. Semua kebiasaan yang entah terbentuk sejak kapan, harus dihentikan atau bahkan dibuang jauh - jauh dari to do list keseharianku. Meskipun dahulu aku pernah menghadapi kasus serupa, tapi entah mengapa untuk kasus yang ini, banyak sekali constraintku untuk mengontrol perasaanku. Saat aku mencoba sekuat tenaga untuk menjauh, menghindar, meski aku harus terjatuh dan sakit, sekali lagi dia mengulurkan "bantuan" untuk bangun dan memperbaiki semuanya, bersama. Saat aku menolak fakta bahwa hatiku memang sakit, sekali lagi dia menunjukkan bukti kalau aku memang tak cukup kuat untuk keluar  dari semuanya sendirian. Aku tahu dia melakukan itu karena dia orang baik, dia tidak tega melihatku sakit atau tersakiti (sengaja ataupun tidak), tetapi...bukankan, berhenti dan menghilangkan semua hal yang memorable membawa trade off sakit hati, siapapun yang akan merasakannya lebih dalam, tapi hal itu pasti terjadi. Semoga anda paham bahwa rasa sakit adalah bagian dari pembelajaran untuk kita semua :) InsyaAllah Allah yang akan menjaga kita untuk tetap bertahan dan keluar terbebas dari rasa sakit ini jika kita konsisten melakukan pilihan yang kita sepakati hanya karena Allah.
Kedua adalah tentang hal yang selama ini tak pernah aku sangka. Saat aku berpikir semua orang hanya menganggapku sebagai anak kecil sehingga aku terbiasa menganggap mereka sebagai orang yang hanya mengajakku bermain, bercerita, bercanda, dan segala hal menyenangkan tanpa beban yang bisa dilakukan anak - anak, untuk pertama kalinya, dia bilang bahwa anggapan itu sudah tidak relevan. Dengan segala dalih kemungkinan kelakuanku yang berpotensi untuk merubah perasaannya terhadapku dan tambahan latar belakang cerita masa lalu, dia mencoba menyampaikan bahwa you're become a lady, not a girl anymore, come on...Pernyataan yang kupikir tidak akan disampaikan olehnya, melihat dia bukan orang yang rela mengakui apa yang sebenarnya sedang dia rasakan apalagi sesuatu yang berhubungan dengan perasaan pribadi.
Ketiga fakta yang paling aku sesalkan adalah saat aku sadar bahkan saat semuanya sudah dibuat sehalus mungkin agar meminimalkan rasa sakit hatiku. Aku masih merasa sakit atas semua yang terjadi. Entah aku yang terlalu rapuh atau memang perasaan ini yang tak pernah kusadari hingga saat aku harus mengalaminya (lagi), masih ada rasa sakit yang sama. Mungkin di satu sisi aku bisa memaksan hatiku untuk mengatasinya, tetapi apapun yang aku lakukan, hatiku adalah masih hati yang sama. Hati yang tak cukup kuat untuk langsung tegar menerima semuanya. Aku belum mampu.
Akhirnya, sekali lagi sore ini aku harus kembali berada di salah satu meja di tempat makan yang sama. Tempat yang selalu menjadi saksi bahwa aku kembali masuk ke zona itu, zona yang susah dijelaskan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 Comments:

Posting Komentar